Pemimpin? Aku Siap!


           
Allah SWT menciptakan manusia di muka bumi untuk menjadikan manusia sebagai pemimpin. Pemimpin itu ketika berada dalam ruang lingkup organisasi ia mampu menuntun anggotanya ke jalan yang lebih baik. Ketika ia memimpin dirinya sendiri, ia mampu mengatur hati, pikiran, dan perbuatan menjadi satu kesatuan yang mengarah pada kebaikan.
Dengan adanya pemimpin, kehidupan kita baik pada organisasi maupun kemasyarakatan akan lebih terarah dan bisa menyatukan berbagai perbedaan. Oleh karena itu, kita sebagai makhluk ciptaan Allah harus siap menjadi pemimpin minimal bisa memimpin diri sendiri.
Lantas, bagaimana caranya agar kita bisa memantaskan diri untuk menjadi pemimpin? Dari sekian banyak syarat atau cara untuk menjadi seorang pemimpin yang sesuai dengan syariat Islam, ada beberapa hal yang perlu ditanamkan dalam diri ketika diamanahkan menjadi pemimpin atau menjadi pemimpin bagi diri sendiri.
1.      Niat Yang Lurus
Apabila niat yang ada dalam diri seorang pemimpin hanya untuk menyombongkan diri dan tidak karena Allah SWT. Maka apa yang ia dapatkan itu hanya untuk keperluan dunia semata sehingga akhirat tidak didapatkannya sama sekali. Rasulullah Saw. bersabda:
“Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) sesuai dengan niatnya. Barang siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa yang hijrahnya karena urusan dunia yang ingin digapainya atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya, mka hijrahnya sesuai dengan apa yang diniatkan tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2.      Berbuat Kebaikan
Allah SWT berfirman di dalam surat Al-Anbiya ayat 73 yang artinya: “Dan Kami menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan Kami wahyukan kepada mereka agar berbuat kebaikan, melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami mereka menyembah.”
Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa seorang pemimpin itu dapat memberi petunjuk dan selalu berbuat baik. Selain itu, orang yang disebut pemimpin itu selalu taat kepada Allah SWT dengan beribadah dan mengerjakan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

3.      Memiliki Sifat Yang Kuat
Jika Rasulullah Saw. dan sahabat-sahabatnya memiliki sifat yang kuat dalam perang dan membuat peraturan serta hukum. Maka di zaman sekarang ini kita bisa bersifat kuat menetapkan hukum atau kebijakan yang sesuai dengan al-quran dan sunah. Maksudnya, sebagai pemimpin harus bersikap profesional dan tegas dalam menetapkan suatu kebijakan. Tetapi, jangan sampai kita meghilangkan sifat kuat dalam berperang.

4.      Berpegang Teguh Pada Syariat Islam
Dalam berbuat dan mengendalikan sesuatu seorang pemimpin harus berpegang teguh dengan syariat Islam dan memiliki akhlakul karimah sehingga dapat menyongsong ke jalan yang Allah ridhai. Allah berfirman:
“Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.” (Q.S Al-Maidah:49)

5.      Mengemban Amanah
Seorang pemimpin yang baik itu ketika ia diberi amanah ia tidak berkhianat, ia juga harus bisa mempertanggung jawabkan segala sesuatu yang telah diperbuat. Tidak melimpahkan segala urusan kepada orang lain yang menjadi tugasnya. Seorang pemimpin dapat melayani anggotanya bukan dilayani oleh anggotanya.

6.      Menjalankan Visi dan Misi
Visi dan misi dapat menjadi pemicu dalam dalam diri seorang pemimpin untuk melaksanakan tugasnya. Selain itu, pentingnya visi dan misi yaitu dapat memberi semangat atau motivasi sehingga ia apa yang dilakukannya tidak sia-sia.

7.      Bersikap Syaja’ah
Sikap syaja’ah artinya berani menyatakan kebenaran dan memutuskan perkara secara adil dan bijaksana serta berani menyeru pada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Seorang pemimpin tidak pilih kasih dalam menyatakan seuatu, ia mampu mengatakan benar jika memang benar dan mengatakan salah jika memang salah sesuai dengan fakta dan alas an yang logis.

            Jika kita telah menerapkan sikap dan perilaku layaknya seorang pemimpin, in shaa Allah di setiap halangan dan rintangan baik itu dikala sedang menjadi pemimpin ataupun tidak, kita tetap siap menghadapinya sesuai dengan tuntunan Islam.
“Semua kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang imam (amir) pemimpin dan bertanggung jawab atas rakyatnya…” (HR. Bukhari)



Comments

Popular posts from this blog

Menghemat Uang, Yuk!

Resolusi Dalam Penataan Diri

Sungguh Bahagia