Sedetik Elusan

(Puisi) 
Aku menangis, aku sakit
Terasa sesak di dada
Isak tangis tak dapat kuduga
Pedang menusuk ke dalam lara hati

Dari sesaknya dada, dari sakitnya hati
Tak ada penangkal sebetulnya
Tak obat sebenarnya
Namun seketika, Tuhan memberiku obat yang tiada duanya
Penangkal yang ampuh sejagat raya

Yaitu mereka, orang tua
Tak ada yang menjualnya
Hanya cinta yang mampu memberikan semua

Tak perlu mengeluarkan harta
Tak perlu mengorbankan nyawa
Dengan sedetik elusan yang penuh cinta
Jiwa ini sehat seketika

Dengan sedetik elusan yang penuh makna
Selalu berarti sepanjang masa
Dengan sedetik elusan yang penuh hangat
Membawa raga kembali bersemangat

Meskipun sedetik saja
Aku tak mau kehilangan momen berharga
Mendapat elusan ayah dan bunda
Yulivia Rhadita Savitri, lahir di Palembang 22 Januari 1999. Hobi menulis dan mengarang. Pendidikan sejak di bangku Taman Kanak-kanak, SD, SMP. Sekarang  sedang menempuh pendidikan pada jenjang SMA sejak tahun 2013.

Comments

Popular posts from this blog

Negeri Seribu Matahari

Negeri Kami Bukan Sembarang Negeri

Menghemat Uang, Yuk!